Lahir di desa Gontor pada tanggal 21 Maret 1910. Putera ketujuh Kyai Santoso Anom Besari.
Pendidikan: Sekolah Dasar Ongko Loro di Jetis Ponorogo, sementara itu mondok di pondok pesantren Josari Ponorogo, pernah pula belajar di pondok Joresan Ponorogo. Selesai dari Sekolah Ongko loro beliau melanjutkan ke pondok pesantren Jamsaren Solo. Pada waktu yang sama beliau belajar pula di Sekolah Mamba'ul 'Ulum dan kemudian masih di kota yang sama pula meneruskan ke sekolah Arabiyah Adabiyah pimpinan Ustadz M.O. Al-Hasyimy sampai tahun 1930. Selama belajar di sekolah-sekolah tersebut ( khususnya Sekolah Arabiyah Adabiyah)beliau mendalami bahasa Arab. Diantara guru beliau yang banyak mendidik, membibing dan mendorong beliau selama belajar di Solo adalah Ustadz Hasyimy, bekas pejuang Tunisia itu. Tidak lama setelah menyelesaikan pendidikannya di Solo beliau meneruskan ke Kweekschool di Padang Panjang sampai tahun 1935.
Pengalaman: Pada tahun 1936 setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di kweekschool Islam Padang Panjang beliau dipercaya menjadi guru dan direktur di perguruan tersebut. Setahun kemudian kembali ke Gontor dan bersama kakaknya mendirikan KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor dan beliau menjadi Direkturnya. Selain sebagai Direktur , pada tahun 1943 diminta untuk menjadi Kepala Kantor Agama Karesidenan Madiun. Sesudah Indonesia merdeka, pada tahun 1946 diangkat menjadi Seksi Pendidikan pada Kementrian Agama. Sejak tahun 1948-1955 menjadi ketua PB Persatuan Guru Islam Indonesia (PGII), selanjutnya tetap menjadi penasehatnya hinga akhir. Di Kementrian Agama, KH Imam Zarkasyi menjadi Kepala Bagian Perencanaan Pendidikan Agama pada sekolah dasar mulai tahun 1951-1953 dan Kepala Dewan Pengawas Pendidikan Agama pada tahun 1953. Pada Kementrian Pendidikan menjadi anggota Badan Perencanaan Peraturan Pokok Pendidikan Swasta tahun 1957. Pada tahun 1959 diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi anggota Dewan Perancang Nasional (Deppernas). Pernah pula menjadi anggota Komite Penelitian Pendidikan. Meskipun telah keluar dari Departemen Agama, namun beliau masih dipercaya untuk menjadi ketua Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (MP3A) hingga wafatnya. Di Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai Direktur KMI dan Pj. Rektor IPD hingga berpulang ke rahmatullah pada tahun 1985. Dalam kancah Internasional pernah menjadi Anggota Delegasi Indonesia dalam peninjauan ke negara-negara Uni Sovyet tahun 1962 dan menjadi wakil Indonesia dalam Mu'tamar Majma' al-Buhuts al-Islamiyah (Muktamar Akademi Islam se Dunia) ke VII di Kairo Mesir tahun 1972. Disamping itu juga menjadi Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Pada tanggal 30 April 1985 pukul 21.00 WIB beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Madiun dengan meninggalkan seorang Isteri dan 11 orang putera puteri. Yaitu : KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. (Alumni al-Azhar University Cairo dan salah seorang Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor), 2). Hj. Siti Khuriyyah Subakir (Alumni Mu'alimmat Muhammadiyah Yogyakarta), 3). Hj. Dra. Siti Rosyidah (Alumni IKIP Negeri Yogyakarta), guru SMA-SPG Negeri Ponorogo, Dosen ISID Gontor), 4) Drs. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A (Alumni Darul Ulum Cairo, Pudek I Fak. Ushuluddin ISID Gontor), 5). Dra. Hj. Annisah Fatimah Tijani (Alumni IAIN Sunan Kalijogo, Direktris Mu'alimmat Al Amin Madura), 6). Siti Farid Ismail (Alumni PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Bidan SRSU Ponrorogo). 7) Dra. Maimunah Alamsyah (Alumni IAIN Sunan Ampel. Dosen STIE Banjarmasin. 8). H. DR Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M>A (Alumni College University of the Punjab Pakistan , Pengasuh Pondok Putri Mantingan, Dosen ISID Gontor). 9) H. Hamid Fahmi Zarkasyi, MA Ed (Alumni Institut of Educatioan an Research University of the Punjab University Lahore), 10). Drs. Nasrullah Zainul Muttaqin (Alumni SASDAYA UGM Yogyakarta, Dosen ISID Gontor). 11) Ir. Muhammada Ridho, MM (Alumni FTP Yogyakarta)